Jenis-Jenis RAM ( Random Access Memory )
1. RAM
Ditemukan pertama kali oleh Robert Dennard, di produksi
besar-besaran pada tahun 1968, dan dari sinilah sejarah ram bermula. RAM
membutuhkan tegangan 5.0 volt untuk dapat berjalan pada frekuensi 4,77MHz,
dengan waktu akses memori (access time) sekitar 200ns (1ns = 10-9 detik). RAM
generasi pertama ini menggunakan slot 30 pin pada motherboard.
2. DRAM
IBM menciptakan sebuah memory yang di namai DRAM pada tahun
1970, DRAM sendiri merupakan singkatan dari Dynamic Random Access Memory, DRAM
mempunyai frekuensi kerja yang bervariasi, yaitu antara 4,77MHz hingga 40MHz.
3. FPM DRAM
Memori jenis ini bekerja layaknya sebuah indeks atau daftar
isi. Arti Page itu sendiri merupakan bagian dari memori yang terdapat pada
sebuah row address. Ketika sistem membutuhkan isi suatu alamat memori, FPM
tinggal mengambil informasi mengenainya berdasarkan indeks yang telah dimiliki.
FPM memungkinkan transfer data yang lebih cepat pada baris (row) yang sama dari
jenis memori sebelumnya. FPM bekerja pada rentang frekuensi 16MHz hingga 66MHz
dengan access time sekitar 50ns. Selain itu FPM mampu mengolah transfer data
(bandwidth) sebesar 188,71 Mega Bytes (MB) per detiknya. FP RAM ini ditemukan
sekitar tahun 1987. Memory ini digunakan oleh sistem berbasis Intel 286, 386 serta
sedikit 486.
4. EDO DRAM EDO
DRAM (extended data output dynamic random access memory)
diciptakan pada tahun 1995. Memory ini merupakan penyempurnaan dari FPM, EDO
dapat mempersingkat read cycle-nya sehingga dapat meningkatkan kinerjanya
sekitar 20 persen. EDO mempunyai access time yang cukup bervariasi, yaitu
sekitar 70ns hingga 50ns dan bekerja pada frekuensi 33MHz hingga 75MHz.
Walaupun EDO merupakan penyempurnaan dari FPM, namun keduanya tidak dapat
dipasang secara bersamaan, karena adanya perbedaan kemampuan. Intel 486 dan
kompatibelnya serta Pentium generasi awal adalah sistem basis yang menggunakan
EDO DRAM. Slot yang digunakan pada motherboard memiliki 72 pin.
5. SDRAM
Kingston menciptakan SDRAM pada peralihan tahun 1996-1997,
modul ini dapat bekerja pada kecepatan (frekuensi) bus yang sama / sinkron
dengan frekuensi yang bekerja pada prosessor. SDRAM ini kemudian lebih dikenal
sebagai PC66 karena bekerja pada frekuensi bus 66MHz. Berbeda dengan jenis
memori sebelumnya yang membutuhkan tegangan kerja yang lumayan tinggi, SDRAM
hanya membutuhkan tegangan sebesar 3,3 volt dan mempunyai access time sebesar
10ns.Selang kurun waktu setahun setelah PC66 diproduksi dan digunakan secara
masal, Intel membuat standar baru jenis memori yang merupakan pengembangan dari
memori PC66. Dengan menggunakan tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC100
mempunyai access time sebesar 8ns, lebih singkat dari PC66. Selain itu memori
PC100 mampu mengalirkan data sebesar 800MB per detiknya.Selain dikembangkannya
memori RDRAM PC800 pada tahun 1999, memori SDRAM belumlah ditinggalkan begitu
saja, bahkan oleh Viking, malah semakin ditingkatkan kemampuannya. Sesuai
dengan namanya, memori SDRAM PC133 ini bekerja pada bus berfrekuensi 133MHz
dengan access time sebesar 7,5ns dan mampu mengalirkan data sebesar 1,06GB per
detiknya. Walaupun PC133 dikembangkan untuk bekerja pada frekuensi bus 133MHz,
namun memori ini juga mampu berjalan pada frekuensi bus 100MHz walaupun tidak
sebaik kemampuan yang dimiliki oleh PC100 pada frekuensi tersebut.Perkembangan
memori SDRAM semakin menjadi – jadi setelah Mushkin, pada tahun 2000 berhasil
mengembangkan chip memori yang mampu bekerja pada frekuensi bus 150MHz,
walaupun sebenarnya belum ada standar resmi mengenai frekunsi bus sistem atau
chipset sebesar ini. Masih dengan tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC150
mempunyai access time sebesar 7ns dan mampu mengalirkan data sebesar 1,28GB per
detiknya. Memori ini sengaja diciptakan untuk keperluan overclocker, namun
pengguna aplikasi game dan grafis 3 dimensi, desktop publishing, serta komputer
server dapat mengambil keuntungan dengan adanya memori PC150. Slot yang
digunakan pada motherboard memiliki 168 pin.
6. DR RAM
Pada tahun 1999, Rambus menciptakan sebuah sistem memori
dengan arsitektur baru dan revolusioner, berbeda sama sekali dengan arsitektur
memori SDRAM.Oleh Rambus, memori ini dinamakan Direct Rambus Dynamic Random
Access Memory. Dengan hanya menggunakan tegangan sebesar 2,5 volt, RDRAM yang
bekerja pada sistem bus 800MHz melalui sistem bus yang disebut dengan Direct
Rambus Channel, mampu mengalirkan data sebesar 1,6GB per detiknya!Masih dalam
tahun yang sama, Rambus juga mengembangkan sebuah jenis memori lainnya dengan
kemampuan yang sama dengan DRDRAM. Perbedaannya hanya terletak pada tegangan
kerja yang dibutuhkan. Jika DRDRAM membutuhkan tegangan sebesar 2,5 volt, maka
RDRAM PC800 bekerja pada tegangan 3,3 volt.
7. DDR SDRAM
Pada tahun 2000, Crucial berhasil mengembangkan kemampuan
memory SDRAM menjadi 2 kali lipat. Teknik yang digunakan adalah dengan
menggunakan secara penuh satu gelombang frekuensi. Jika pada SDRAM biasa hanya
melakukan instruksi pada gelombang positif saja, maka DDR SDRAM menjalankan
instruksi baik pada gelombang positif maupun gelombang negatif. Oleh karena dari
itu memori ini dinamakan DDR SDRAM yang merupakan kependekan dari Double Data
Rate Synchronous Dynamic Random Access Memory. Dengan memori DDR SDRAM, sistem
bus dengan frekuensi sebesar 100 – 133 MHz akan bekerja secara efektif pada
frekuensi 200 – 266 MHz. DDR SDRAM pertama kali digunakan pada kartu grafis AGP
berkecepatan ultra. Sedangkan penggunaan pada prosessor, AMD ThunderBird lah
yang pertama kali memanfaatkannya. Slot yang digunakan pada motherboard
memiliki 184 pin.
8. DDR3 SDRAM
RAM DDR3 ini memiliki kebutuhan daya yang berkurang sekitar
16% dibandingkan dengan DDR2. Hal tersebut disebabkan karena DDR3 sudah
menggunakan teknologi 90 nm sehingga konsusmsi daya yang diperlukan hanya 1.5v,
lebih sedikit jika dibandingkan dengan DDR2 1.8v dan DDR 2.5v. Secara teori,
kecepatan yang dimiliki oleh RAM ini memang cukup memukau. Ia mampu mentransfer
data dengan clock efektif sebesar 800-1600 MHz. DDR3 memiliki clock internal
400-800 MHz, jauh lebih tinggi dibandingkan DDR2 200- 533 dan DDR sebesar 100-300
MHz. Prototipe dari DDR3 yang memiliki 240 pin. Ini sebenarnya sudah
diperkenalkan sejak lama pada awal tahun 2005. Namun, produknya sendiri
benar-benar muncul pada pertengahan tahun 2007 bersamaan dengan motherboard
yang menggunakan chipset Intel P35 Bearlake dan pada motherboard tersebut sudah
mendukung slot DDR3. Slot yang digunakan pada motherboard memiliki jumlah pin
yang sama dengan slot DDR2 SDRAM, tapi posisi notchnya berbeda sehingga
seharusnya tidak bisa memasang modul DDR3 SDRAM pada slot DDR2. Hal ini sengaja
dilakukan karena secara elektrikal modul DDR2 dengan DDR2 memiliki tegangan
yang berbeda.
9. SO-DIMM
Small Outline Dual In-Line Memory Module (SO-DIMM) merupakan
jenis memory yang digunakan pada perangkat notebook. Bentuk fisiknya kira-kira
setengah dari besar DDR biasa sehingga dapat lebih menghemat ruang yang
tentunya sangat berharga pada perangkat
mobile seperti notebook. Perkembangan generasi SO-DIMM biasanya sejalan dengan
perkembangan RAM untuk komputer desktop. Ketika DDR3 SDRAM diluncurkan
dipasaran, DDR3 SO-DIMM juga ikut diluncurkan. Modul tersebut menggunakan slot
yang memiliki 204 pin. Lebih sedikit daripada DDR3 SDRAM.
No comments:
Post a Comment
Komentarnya hati-hati, banyak yang baca ~