Wireles
merupakan suatu teknologi yang menghubungkan dua buah computer atau lebih
dengan menggunkan media transmisi gelombang radio. (dikutip dariWireless
802.11 a/b/g on [Mikrotik] paragraph 1, line 3 oleh Imam Riadi).
Teknologi
radio menggabungkan sinyal frekuensi rendah dan gelombang pembawa yang
frekuensi tinggi ke dalam modulator untuk kemudian di konversi ke gelombang
elektromagnet dan dipancarkan ke udara.
Pembagian
mode frekuensi yang digunakan dalam komunikasi dapat dikelompokkan seperti
berikut ini : 1. 802.11b
Menggunakan
frekuensi 2400 MHZ-2485 MHZ dan bandwith dari 2 Mbps-108 Mbps Hanya ada 11
kanal dalam bandwith 83,5 Mhz Menggunakan gelombang pembawa 2,4Ghz yang
dikategorikan gratis oleh ITU.
Menggunakan
frekuensi 5,2-5,8 Ghz. 3. 802.11g
Sama
dengan 802.11b hanya bandwith sampai 108 Mbps.
Berikut
ini ada gambar pembagian spektrum frekuensi yang sering digunakan dalam
pengembangan teknologi komunikasi.
Terdapat tiga range frekuensi umum dalam transmisi wireless,
yaitu sebagai berikut :
1. Frekuensi microwave dengan range 2-40 Ghz, cocok untuk
transmisi point-to-point. Microwave juga digunakan pada komunikasi satelit.
2. Frekuensi microwave dalam range 30 Mhz-1 Ghz, cocok untuk
aplikasi omnidirectional. Range ini ditujukan untuk range broadcast radio.
3. Range frekuensi lain yaitu antara 300-200000 Ghz, untuk
aplikasi local, adalah spectrum infra merah. Infra merah sangat berguna untuk
aplikasi point-to-point dan multipoint dalam area terbatas seperti sebuah
ruangan.
Sistem wireless yang lain yaitu dengan menggunakan laser
inframerah untuk mengirim suara, video, and informasi melalui udara. Sistem ini
sangat efektif dan dapat mendukung saluran komunikasi secara luas dan aman.
Teknologi wireless memiliki
fleksibelitas, mendukung mobilitas, memiliki teknikfrequency reuse, selular dan handover,
menawarkan efisiensi dalam waktu (penginstalan) dan biaya (pemeliharaan dan
penginstalan ulang di tempat lain), mengurangi pemakaian kabel dan penambahan
jumlah pengguna dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
Sistem
ini sangat efektif dan dapat mendukung saluran komunikasi secara luas dan aman.
Mobile wireless membuat manusia dapat melakukan proses komunikasi yang tadinya
membutuhkan sambungan kabel menjadi tidak memakai kabel.Mobile wireless
digunakan pada telepon seluler dan personalcommunication services (PCS).
Industri
telepon seluler merupakan pemain kunci yang tetap dalam bidang komunikasi
dengan pelayanan yang memudahkan manusia untuk dapat saling berhubungan
walaupun terpisah oleh jarak tanpa menggunakan kabel. Oleh karena itu, telepon
seluler mudah dibawa kemana-mana. PCS merupakan keluarga pelayanan komunikasi
dari mobile atau portable radio. Sama seperti mobile wireless, manusia dapat
menggunakannya dimana saja. Industri komunikasi menggunakan gelombang mikro di
udara secara gratis dan hanya membayar untuk perizinannya. Dengan begitu
komunikasi yang efektif dapat terjalin.
Sistem
wireless juga memanfaatkan komunikasi satelit yang menjangkau jarak jauh dari
satu titik ke titik lain alat komunikasi. Sistem wireless dengan satelit ini,
memanfaatkan proses uplink dan downlink, sehingga komunikasi wireless dengan
satelit membuat komunikasi jadi lebih cepat, dan dapat dibawa kemana-mana.
Sistem
lain yang mempermudah komunikasi ialah Wireless Local Area Networks (WLAN).
Penerapan WLAN ini ditujukan sebagai alternatif dari pengembangan jaringan LAN
kabel yang sudah ada seperti penambahan jumlah wireless client untuk konstruksi
bangunan yang sulit dan tidak memungkinkan dilalui oleh kabel atau dapat juga
dianggap sebagai jaringan LAN yang sifatnya sementara sehingga penggunaan kabel
sebagai media transmisi menjadi tidak efisien.
Bahkan
pada penerapan tertentu, WLAN ditujukan untuk menyediakan akses jaringan yang
mempunyai karakteristik mobilitias tinggi, sehingga wireless client dapat
mengakses jaringan dimana saja tanpa memikirkan sambungan kabel menuju server.
Selain WLAN, ada pula teknologi bluetooth dan Wi-Fi (Wireless Fidelity) yaitu
sekumpulan standar yang digunakan untuk WLAN yang didasari pada spesifikasi
IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g,
saat ini sedang dalam penyusunan dan menawarkan banyak peningkatan mulai dari
luas jangkauan yang lebih jauh sampai kecepatan transfer-nya. Awalnya Wi-Fi
ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan jaringan LAN, namun belakangan
ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan
komputer dengan wireless card atau personal digital assistant (PDA) dapat
terhubung dengan internet melalui access point (atau dikenal dengan hotspot).
Jaringan wireless memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai berikut :
·
· Keunggulannya adalah
biaya pemeliharannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan
kabel yang mencakup keseluruhan kabel), infrastrukturnya berdimensi kecil,
pembangunannya cepat, mudah dikembangkan (misalnya dengan konsep mikrosel dan
teknik frequency reuse), mudah & murah untuk direlokasi dan mendukung
portabelitas.
·
· Kelemahannya adalah
biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan mengembangkan dan
memproduksi teknologi komponen elektronika sehingga dapat menekan biaya
jaringan), delay yang besar, adanya masalah propagasi radio
seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini
dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik spread
spectrum dll, yang akan dijelaskan lebih rinci pada paragraph berikutnya),
kapasitas jaringan menghadapi keterbatas spektrum (pita frekuensi tidak dapat
diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien dengan bantuan
bermacam-macam teknik seperti spread spectrum/DS-CDMA) dan keamanan data
(kerahasian) kurang terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan
teknik spread spectrum) [1,7 dan 9].
·
· Yang unik dari media
transmisi wireless adalah :
1.
Sinyalnya terputus-putus
(intermittence) yang disebabkan oleh adanya benda antara pengirim dan
penerima sehingga sinyal terhalang dan tidak sampai pada penerima (gejala ini
sangat terasa pada komunikasi wireless dengan IR).
2.
Bersifat broadcast akibat
pola radiasinya yang memancar ke segala arah, sehingga semua terminal dapat
menerima sinyal dari pengirim
3.
Sinyal pada media radio
sangat komplek untuk dipresentasikan kerena sinyalnya menggunakan bilangan
imajiner, memiliki pola radiasi dan memiliki polarisasi
4.
Mengalami gejala yang
disebut multipath yaitu propagasi radio dari pengirim ke
penerima melalui banyak jalur yang LOS dan yang tidak LOS/terpantul.
(dikutip
dari Teknik Spread Spectrum written by admin)
Spread spectrum dapat diartikan sebagai
teknik pengiriman sinyal informasi yang menggunakan suatu kode untuk menebarkan
spectrum energi sinyal informasi dalam bandwidth yang jauh lebih lebar
dibanding bandwidth sinyal informasi. Istilah spread spectrum digunakan
karena pada sistem ini, sinyal yang dikirimkan memiliki bandwidth yang
jauh lebih lebar dari bandwidth sinyal informasinya sendiri.
Proses pelebaran bandwidth sinyal informasi ini dilakukan pada
sisi pengirim dan disebut spreading. Sebaliknya, proses penyempitan
kembalibandwidth sinyal informasi dilakukan di sisi penerima, dan
disebut de-spreading.
Dalam spread
spectrum ada beberapa macam cara yang digunakan, yaitu :
1.
Direct Sequence Spread
Spectrum (DSSS), sinyal pembawa informasi dikalikan secara langsung dengan
sinyal penyebar yang berkecepatan tinggi.
2.
Frequency Hopping Spread
Spectrum (FHSS), frekuensi pembawa sinyal informasi berubah-ubah sesuai dengan
deretan kode yang diberikan dan akan konstan selama periode tertentu yang
disebut T (periode chip).
3.
Time Hopping Spread
Spectrum (THSS), sinyal pembawa informasi tidak dikirimkan secara kontinyu
tetapi dikirimkan dalam bentuk short burst yang lamanya burst tergantung
dari sinyal pengkodeannya
Beberapa
kriteria yang harus dipenuhi dalam sebuah sistem spread spectrumadalah
:
1.
Sinyal yang dikirimkan
setelah mengalami proses spreading, menempatibandwidth yang
jauh lebih lebar daripada bandwidth minimum yang diperlukan
untuk mengirimkan sinyal informasi
2.
Pada pengirim terjadi
proses spreading untuk menebarkan spektrum sinyal informasi
dengan bantuan sinyal kode yang bersifat independen terhadap sinyal informasi.
3.
Pada penerima terjadi
proses despreading untuk mendapatkan kembali sinyal informasi
semula.
Kelebihan
spread spectrum dibandingkan komunikasi analog :
o Lebih kebal terhadap jamming (bersifat resistan)
o Mampu menekan interferensi
o Dapat dioperasikan pada level daya yang rendah
o Kemampuan multiple access secara CDMA (Code Division Multiple
Access)
o Sulit untuk disadap sehingga kerahasiaan lebih terjamin
Teknik Antena Diversity
(dikutip
dari Multipath dan Diversity oleh Hendra Cahya) Diversity
adalah penggunaan dua buah antena untuk masing-masing radio, untuk meningkatkan
kualitas sinyal yang diterima. Antena tersebut digunakan untuk menyediakan
solusi diversity in bisa dalam satu fisik/divais yang sama ataupun dalam 2 buah
antenna yang berbeda tetapi diletakkan di tempat yang sama. Diversity
menyediakan solusi bagi jaringan wireless terhadap kasus multipath fading. Penggunaan
antena rangkap untuk memastikan bahwa jika satu antena berada pada RF null maka
yang lain tidak, dimana menyediakan unjuk kerja yang lebih baik pada lingkungan
multipath (lihat Gambar). Kamu dapat memindahkan/menggerakkan antena dari titik
null untuk memungkinkan menerima sinyal dengan baik. Figure 3_Antenna Ganda
Memastikan Bahwa Salah Satu Antena Tidak Berada Pada Titik Null
Dengan
solusi antena diversity yang mempunyai dua antena pada fisik yang sama,
terdapat dua elemen pengirim dan penerima pada antena jenis tersebut. Karena
ada dua elemen, maka ada dua kabel antena; kedua kabel tersebut harus
dihubungkan ke port antena pada access point. Bandingkan fitur diversity yang
dapat memilih satu antena pada suatu waktu, ia tidak dapat memperoleh sinyal pada
kedua antena sekaligus karena akan menciptakan kondisi multipath.
Karena
pemakaian antenna dipilih dengan sendirinya, kedua antena tersebut harus
mempunyai karakteristik radiasi yang sama dan diposisikan untuk melingkupi sel
sel yang sama. Dua antena yang dihubungkan terhadap access point yang sama
tidak boleh digunakan untuk melingkupi 2 sel yang berbeda. Dalam rangka
meningkatkan ruang lingkup, dilakukan mensurvei lokasi untuk menentukan ruang
lingkup RF antena tersebut. Letakkan access point di tempat yang tepat pada
lokasi instalasi.
Tujuan
diversity adalah untuk menangani multipath fading. Pada pembuatan antena perlu
ditentukan jarak pisahnya berdasarkan karakteristik antena tersebut. Jika
menggunakan sepasang antena dengan karakteristik yang sama untuk menyediakan
diversity, Petunjuknya adalah meletakkan antena tersebut pada jarak pisah
sesuai panjang gelombang atau kelipatannya; hingga maksimal 4 kali lipat. Jika
antenna diletakkan terlalu jauh terpisah, user dapat mengalami sinyal loss dan
performa yang buruk.
Teknik Modulasi
Modulasi
adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan
suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu
informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu
HTUgelombang pembawaUTH, biasanya berupa HTUgelombang sinusUTH berfrekuensi
tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang sinusiuodal yaitu :
HTUamplitudoUTH, HTUfaseUTH dan HTUfrekuensiUTH. Ketiga parameter tersebut
dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi rendah) untuk
membentuk sinyal yang termodulasi. Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi
disebut modulator, sedangkan peralatan untuk memperoleh informasi
informasi awal (kebalikan dari dari proses modulasi) disebut demodulator dan
peralatan yang melaksanakan kedua proses tersebut disebut
Jenis Konfigurasi Wireless LAN (WLAN)
Secara
umum terdapat 2 jenis konfigurasi untuk jaringan berbasis WLAN, yaitu:
Berbasis Ad-hoc.
Pada
jaringan ini, komunikasi antara satu perangkat komputer satu dengan yang lain
dilakukan secara spontan/ langsung tanpa melalui konfigurasi tertentu selama
sinyal dari Access Point dapat di terima dengan baik oleh perangkat-perangkat
komputer di dalam jaringan ini.
Berbasis Infrastruktur
Pada
jaringan ini, satu ata lebih Access Point (APs) menghubungkan jaringan WLAN
melalui jaringan berbasis kabel. Jadi pada jenis jaringan ini, untuk melayani
perangkat komputer di dalam jaringannya, maka Access Point memerlukan koneksi
ke jaringan berbasis kabel terlebih dahulu.
Karena
banyaknya jenis-jenis jaringan WLAN yang ada di pasaran, maka standar IEEE
802.11 menetapkan antarmuka (interface) antara klien WLAN (wireless client)
dengan jaringan Access Point-nya (network APs). Untuk membedakan perbedaan antara
jaringan WLAN satu dengan jaringan WLAN lainnya, maka 802.11 menggunakan
Service Set Identifier (SSID). Dengan penanda ini maka dapat di bedakan antara
jaringan WLAN satu dengan lainnya sebab jaringan WLAN satu dengan yang lain
pasti memiliki nomor penanda SSID yang berbeda pula. Access Point (AP)
menggunakan SSID untuk menentukan lalu lintas paket data mana yang di
peruntukkan untuk Access Point tersebut.
WLAN dengan WLAN l
Standar
802.11 juga menentukan frekuensi yang dapat digunakan oleh jaringan WLAN.
Misalnya untuk industrial, scientific, dan medical (ISM)
beroperasi pada frekuensi radio 2,4GHz. 802.11 juga menentukan tiga jenis
transmisi pada lapisan fisik untuk model Open System Interconnection (OSI),
yaitu: direct-sequence spread spectrum (DSSS), frequency-hopping spread
spectrum (FHSS), dan infrared.
Selain
pembagian frekuensi diatas, standar 802.11 juga membagi jenis frame-nya menjadi
3 (tiga) kategori, yaitu: control, data, dan management.
Standar
802.11 membolehkan device (perangkat) yang mengikuti standar 802.11 untuk berkomunikasi
satu sama lain pada kecepatan 1 Mbps dan 2 Mbps dalam jangkauan kira-kira 100 meter.
Jenis lain dari standar 802.11 nanti akan di kembangkan untuk menyediakan
kecepatan transfer data yang lebih cepat dengan tingkat fungsionalitas yang
lebih baik dari yang ada saat ini. Saat ini terdapat beberapa jenis varian dari
standar 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g.
Standar 802.11a
Standar
802.11a digunakan untuk mendefiniskan jaringan wireless yang menggunakan frekuensi
5 GHz Unlicensed National Information Infrastrusture (UNII). Kecepatan jaringan
ini lebih cepat dari standar 802.11 dan standar 802.11b pada kecepatan transfer
sampai 54 Mbps. Kecepatan ini dapat lebih cepat lagi jika menggunakan teknologi
yang tepat.
Untuk
menggunakan standar 802.11a, perangkat-perangkat komputer (devices) hanya
memerlukan dukungan kecepatan komunikasi 6 Mbps, 12 Mbps, dan 24 Mbps. Standar
802.11a juga mengoperasikan channel/ saluran 4 (empat) kali lebih banyak dari
yang dapat dilakukan oleh standar 802.11 dan 802.11b. Walaupun standar 802.11a
memiliki kesamaan dengan standar 802.11b pada lapisan Media Access Control
(MAC), ternyata tetap tidak kompatibel dengan standar 802.11 atau 802.11b
karena pada standar 802.11a menggunakan frekuensi radio 5 GHz sementara pada
standar 802.11b menggunakan frekuensi 2,4 GHz.
Kelebihan
dari standar 802.11a adalah karena beroperasi pada frekuensi radio 5 GHz
sehingga tidak perlu bersaing dengan perangkat komunikasi tanpa kabel
(cordless) lainnya seperti telepon tanpa kabel (cordless phone) yang umumnya
menggunakan frekuensi 2,4 GHz.
Perbedaan
utama yang lain antara standar 802.11a dengan standar 802.11 dan 802.11b adalah
bahwa pada standar 802.11a menggunakan jenis modulasi tambahan yang disebut
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) pada lapisan fisik di model
OSI.
Walaupun
standar 802.11a tidak kompatibel dengan standar 802.11b, beberapa vendor/
perusahaan pembuat perangkat Access Point berupaya menyiasati ini dengan
membuat semacam jembatan (bridge) yang dapat menghubungkan antara standar
802.11a dan 802.11b pada perangkat access point buatan mereka. Access point
tersebut di buat sedemikian rupa sehingga dapat di gunakan pada 2 (dua) jenis
standar yaitu pada standar 802.11a dan standar 802.11b tanpa saling mempengaruhi
satu sama lain. Standar 802.11a merupakan pilihan yang amat mahal ketika di
implementasikan. Hal ini disebabkan karena standar ini memerlukan lebih banyak
Access point untuk mencapai kecepatan komunikasi yang tertinggi. Penyebabnya
adalah karena pada kenyataannya bahwa gelombang frekuensi 5 GHz memiliki
kelemahan pada jangkauan.
Standar 802.11b
Standar
802.11b merupakan standar yang paling banyak digunakan di kelas standar 802.11.
Standar ini merupakan pengembangan dari standar 802.11 untuk lapisan fisik
dengan kecepatan tinggi. 802.11b digunakan untuk mendefinisikan jaringan
wireless direct-sequence spread spectrum (DSSS) yang menggunakan gelombang
frekuensi indusrial, scientific, medicine (ISM) 2,4 GHz dan berkomunikasi pada
kecepatan hingga 11 Mbps. Ini lebih cepat daripada kecepatan 1 Mbps atau 2 Mbps
yang ditawarkan oleh standar 802.11a. Standar 802.11b juga kompatibel dengan semua
perangkat DSSS yang beroperasi pada standar 802.11.
Standar
802.11b hanya berkonsentrasi hanya pada lapisan fisik dan Media Access Control
(MAC). Standar ini hanya menggunakan satu jenis frame yang memiliki lebar
maksimum 2.346 byte. Namun, dapat dibagi lagi menjadi 1.518 byte jik di
hubungkan secara silang (cross) dengan perangkat access point sehingga dapat
juga berkomunikasi dengan jaringan berbasis Ethernet (berbasis kabel).
Standar
802.11b hanya menekankan pada pengoperasian perangkat-perangkat DSSS saja.
Standar ini menyediakan metode untuk perangkat-perangkat tersebut untuk mencari
(discover), asosiasi, dan autentikasi satu sama lain. Standari ini juga
menyediakan metode untuk menangani tabrakan (collision) dan fragmentasi dan
memungkinkan metode enkripsi melalui protokol WEP (wired equivalent protocol).
Gambar.Perangkat-perangkat pada jaringan 802.11b dapat menggunakan
enkripsi protocol WEP
Standar 802.11g
Standar
802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu menyediakan jalur
komunikasi kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun, frekuensi yang digunakan
pada standar ini sama dengan frekuensi yang digunakan standar 802.11b yaitu
frekuensi gelombang 2,4 GHz dan juga dapat kompatibel dengan standar 802.11b.
Hal ini tidak dimiliki oleh standar 802.11a.
Gambar. 9Standar 802.11g beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz dengan
kecepatan hingga 54 Mbps.
Seperti
standar 802.11.a, perangkat-perangkat pada standar 802.11g menggunakan modulasi
OFDM
untuk memperoleh kecepatan transfer data berkecepatan tinggi. Tidak seperti
perangkatperangkat pada standar 802.11a, perangkat-perangkat pada standar 802.11g
dapat secara otomatis berganti ke quadrature phase shift keying (QPSK) untuk
berkomunikasi dengan perangkatperangkat pada jaringan wireless yang menggunakan
standar 802.11b.
Dibandingkan
dengan 802.11a, ternyata 802.11g memiliki kelebihan dalam hal kompatibilitas
dengan jaringan standar 802.11b. Namun masalah yang mungkin muncul ketika
perangkatperangkat standar 802.11g yang mencoba berpindah ke jaringan 802.11b
atau bahkan sebaliknya adalah masalah interferensi yang di akibatkan oleh
penggunaan frekuensi 2,4 GHz. Karena seperti dijelaskan di awal bahwa frekuensi
2,4 GHz merupakan frekuensi yang paling banyak digunakan oleh
perangkat-perangkat berbasis wireless lainnya.
MENGINSTALASI PERANGKAT JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN)
Persiapan Peralatan Wireless
Alat-alat
yang dibutuhkan untuk membangun jaringan wireless antara lain:
_
Komputer yang digunakan sebagai router
_
Card wireless LAN (WiFi) atau USB Wireless LAN (WLAN)
_
Kabel coax atau kabel USB.
Atau
semua dapat digantikan dengan
_
Access point
Peralatan
lainya:
_
Pigtail
_
Antenna eksternal
_
UTP LAN dan hub/switch.
Jika
kita menggunakan komputer sebagai router. Maka kita bias menggunakan system
operasi yang dipakai baik Microsot Windows (Windows NT, Windows Server), Linux
dll. Untuk system operasi Linux sebagai router/server biasanya di set tanpa
interface grafik (mode teks) dengan harapan adanya penghematan resource memori
dan harddisk.
Persiapan Hardware
Komputer
Jika Linux digunakan sebagai system operasi dari router/server, membutuhkan spesifikasi yang sederhana, seperti:
Jika Linux digunakan sebagai system operasi dari router/server, membutuhkan spesifikasi yang sederhana, seperti:
·
Pentium 1 166MHz
·
Memeori 64Mbyte
·
Harddisk 3Gbyte
Card
wireless LAN atau USB WLAN
Card
wireless LAN dirancang untuk penggunaan indoor, walaupun beberapa card WLAN
pada bagian antenna dapat kita ganti dengan antenna eksternal/outdoor.
Penggunaan USB WLAN dapat lebih menekan biaya dan kelebihan dari sisi
fleksibilitas.
Gambar WiFi Card dan USB WLAN
Pigtail
Kabel
pigtail digunakan untuk menghubungkan radio pemancar dengan antenna outdoor.
Pigtail dibuat tidak terlalu panjang (maks. 60cm) untuk menghindari loss
koneksi yang tinggi
Gambar pigtail
Antenna
Antenna
berfungsi untuk menyebarkan sinyal. Pada antenna eksternal digunakan untuk
menyambungkan titik-titik jarak jauh beberapa kilometer. Antenna bawaan pada
radio pemancar biasanya jarak jangkauan hanya beberapa puluh meter. Ada banyak
tipe antenna yang dapat digunakan tergantung aplikasi yang dipakai.
·
Pada sisi client, kita biasanya mengggunakan antenna directional, seperti
antenna parabola, grid, yagi atau antenna kaleng.
·
Disisi Access point, biasanya digunakan antenna omni atau antenna sektoral
Access Point
Alat
Access point mempunyai dua fungsi:
·
sebagai jembatan/bridge antenna jaringan wireless dan jaringan kabel LAN
melalui konektor RJ-45 yang umumnya tersedia dibelakang Access Point
·
sebagai jembatan/bridge antarjaringan wireless. Biasanya dipakai menghubungkan
komputer client. Beberapa Access point mempunyai fungsi kompleks, seperti
routing, DHCP server, firewall, proxy server semua menjadi satu di dalamnya.
Seringkali kita dapat mengganti antenna bawaan dengan antenna eksternal.
Gambar beberapa access point indoor
Topologi Jaringan Wireless
Jaringan Hybrid (Wired Network dan Wireless Network)
Jaringan
Hybrid adalah menghubungkan antara jaringan wired dan jaringan wireless
menggunakan akses point. Untuk menghubungkan jaringan kabel dengan jaringan
wireless hubungkan switch dengan port LAN pada akses point. Pada topologi di
atas akses point juga terhubung ke internet melalui komputer 6 (komputer 6 ini
dimisalkan sebagai komputer gateway yang ada di ISP dan terhubung langsung
dengan internet), sedangkan alamat IP Address 10.122.69.1 dimisalkan sebagai
alamat yang diberikan oleh ISP kepada kita.
Ada
dua cara menghubungkan antar-PC dengan system wireless, yaitu sistem adhoc dan
sistem Infrastructure.
System ad-hoc
Adalah
sistem peer to peer. Artinya sebuah komputer dihubungkan dengan sebuah komputer
lainnya agar saling mengenal SSID (Service Set Identifier). Jika
digambarkan, sistem ini hampIr serupa dengan sistem direct connection.
Perbedaanya, sistem direct connection masih menggunakan kabel UTP crossover
atau kabel USB.
System infrastructure
Adalah
hubungan antar-PC yang menggunakan suatu alat yang bernama Access Point sebagai
media penghubung dalam satu area tertentu (coverage). Access point dapat
dianalogikan dengan hub pada jaringan kabel.
Keuntungan
penggunaan access point:
-
Pengaturan lebih mudah.
-
Tidak diperlukan sebuah PC yang harus online 24 jam untuk melayani network.
-
Sistem security yang lebih terjamin. Hardware access point memiliki beberapa
fitur seperti block IP, membatasi pemakaian port, dan fitur keamanan lainnya.
Langkah-Langkah Instalasi sistem ad-hoc
Alat
yang dibutuhkan:
·
2 unit PC (atau dapat juga digunakan laptop yang tersedia WiFi)
·
2 unit USB WLAN atau Card WiFi atau PCMCIA untuk laptop tanpa WiFi.
Komputer #1
Komputer
pertama yang disambungkan dengan USB WLAN pada port USB, sampai terdeteksi
adanya hardware baru, kemudian instalkan driver USB yang cocok sampai driver
terinstal dengan sempurna dan alat dapat digunakan dengan baik. Komputer
pertama harus kita berikan nama SSID, misalnya [kompie1] dengan cara klik icon
Network Wireless yang terletak di bagian kanan bawah taskbar (tray).
Gambar jendela kondisi network belum ada koneksi
Klik [advanced],akan muncul jendela [Wireless Network Connection
properties]
Klik [advanced],akan muncul jendela kecil, kemudian klik check
list [Computer-tocomputer
[ad-hoc] networks only], klik [Close].
Masih
di tabs [Wireless Network Connection properties] klik [Add] akan
tampil jendela
baru,
ketikan [kompie1] di bagian [Network name (SSID):] klik [Ok]
dan tutup jendela
[Wireless
Network Connection properties] dengan klik tombol [Ok].
Komputer #2
Komputer
kedua disambungkan dengan USB WLAN sampai dengan terdeteksi dan driver
terinstal sempurna. Lakukan langkah yang sama seperti pada computer pertama
sampai dengan ceklist [Computer-to-computer [ad-hoc] networks only]. Apabila
setting-an benar maka akan terlihat satu broadcast atau nama SSID dari komputer
yang pertama, yaitu [kompie1].
Hal itu menunjukkan komputer kedua dapat melakukan link ke
komputer pertama. Dengan begitu kedua komputer sudah siap untuk saling
berkoneksi yang ditunjukka oleh munculnya “balon tampilan” yang menunjukkan
koneksi peer to peer sudah aktif di taskbar tray